apt. INDAH, S.Si., M.Si
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, setiap
kegiatan yang mengharuskan koneksi telah tergiring ke komunikasi via daring. Hal
ini berdasarkan kebijakan pemerintah dalam penetapan PSBB (pembatasan sosial
berskala besar sebagai antisipasi atas penyebaran virus COVID-19. Kebijakan ini
menuntut semua kalangan termasuk perguruan tinggi untuk melaksanakan
perkuliahan jarak jauh, Perkuliahan adalah Salah satu yang paling terdampak.
bahkan hingga saat ini masih ada yang melaksanakan perkuliahan daring, dan
tentu saja, dibalik kekurangan ada banyak kelebihan dan kemudahan dari perkuliahan
via daring.
Beberapa metode perkuliahan daring yang
berkembang, hasil adaptasi era pandemi. Salah satunya menggunakan platform yang
termasyhur sebut saja Zoom yang disusul banyak paltaform lainnya. Pertanyaan
yang muncul kemudian adalah apakah metode daring ini efektif dalam proses
pembelajaran? Sebenarnya pertanyaan ini harus dijawab dengan data penelitian,
namun sebagai dosen saya punya sudut pandang sendiri berdasarkan hasil
pengalaman selama pandemi. Dari sisi praktis, metode pembelajaran jarak jauh
sangat unggul, mengingat dosen tidak perlu keluar rumah untuk pergi ke kampus,
cukup buka laptop atau sarana lainnya.
Selain kemudahan, juga terdapat sejumlah
kelemahan perkuliahan. Ada banyak permsalahan yang timbul akibat jaringan yang
tidak stabil maupu kualitas jaringan yang dapat menyebabkan gambar pecah serta
suara yang terputus-putus yang dapat mengakibatkan kesulitan penyampaian
informasi ke mahasiswa. Kesulitan lainnya adalah longgarnya kontrol terhadap
mahasiswa, sehingga mahaiswa tidak dapat dipastikan kehadirannya di ujung
jaringan.
Jadi, efektifkan perkuliahan daring??
Dengan segala kelemahan tersebut, mau tidak mau, suka tidak suka, kita berada di era ini, hidup harus terus berlanjut, apa boleh buat. Dosen hanya perlu mencari cara untuk memitigasi kelemahan-kelemahan yang ada. Efektif tidaknya kuliah daring akan dibuktikan oleh waktu.
#https://uin-alauddin.ac.id/