Pangkep, 12 Juni 2024 – Program Studi Farmasi yang dipimpin oleh Bapak apt. Muh. Rusdi, S.Si., M.Si., sebagai Ketua Program Studi, kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, kegiatan tersebut mengambil tema "Potensi Herbal menjadi Sediaan Topikal dan Pembuatan Handsanitizer". Kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Pangkep pada tanggal 12 Juni 2024.
Acara yang diikuti oleh para Guru SMA Negeri 4 Pangkep ini
bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pemanfaatan tanaman herbal yang
memiliki potensi besar dalam pembuatan produk topikal, serta cara pembuatan
handsanitizer secara praktis dan aman. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan dan kebersihan, penggunaan bahan alami dari tanaman herbal
untuk perawatan kulit dan kesehatan sangat relevan dengan kebutuhan saat ini.
Bapak Muh. Rusdi dalam sambutannya menjelaskan bahwa tanaman
herbal memiliki banyak manfaat yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan sediaan topikal, seperti salep atau krim untuk perawatan kulit.
"Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan bahan alami juga minim efek
samping jika dibandingkan dengan bahan kimia. Kami ingin membekali para siswa
dengan pengetahuan ini, sehingga mereka dapat lebih mengenal dan memanfaatkan
potensi herbal di sekitar mereka," kata Bapak Rusdi.
Kegiatan tersebut diawali dengan sesi penyuluhan mengenai
berbagai jenis tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai bahan dasar sediaan
topikal, seperti lidah buaya, temulawak, dan daun sirih. Para peserta juga
diberikan pemahaman mengenai cara pengolahan herbal tersebut menjadi sediaan
yang bermanfaat untuk kesehatan kulit, seperti krim dan salep.
Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan praktis
mengenai cara pembuatan handsanitizer yang efektif menggunakan bahan-bahan
sederhana namun memiliki khasiat yang baik untuk membunuh kuman dan virus.
"Di masa sekarangi ini, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan
tangan. Dengan mengetahui cara membuat handsanitizer yang aman dan efektif,
para guru dapat mempraktikkannya sendiri di rumah dan bahkan mengajarkannya
kepada siswa, keluarga dan teman-teman mereka," ujar Bapak Rusdi.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari para siswa yang
terlihat antusias mengikuti setiap sesi, terutama pada sesi pembuatan
handsanitizer yang dapat mereka praktikkan secara langsung. Beberapa guru
bahkan menyatakan bahwa mereka merasa terbantu dengan pelatihan ini karena
mereka dapat membuat handsanitizer sendiri dengan bahan yang mudah ditemukan di
sekitar mereka.
Kepala SMA Negeri 4 Pangkep, mengungkapkan apresiasinya
terhadap kegiatan ini. "Kami sangat berterima kasih kepada Program Studi
Farmasi yang telah memberikan pengetahuan berharga kepada guru-guru kami.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan,
tetapi juga memberi mereka keterampilan praktis yang bermanfaat," ujarnya.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi
bagi para siswa untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan lingkungan, serta
mendorong mereka untuk memanfaatkan potensi tanaman herbal di sekitar mereka
untuk kesejahteraan pribadi dan masyarakat. Program Studi Farmasi juga berharap
dapat terus mengadakan kegiatan serupa di sekolah-sekolah lain untuk lebih
memperkenalkan manfaat tanaman herbal dan produk berbasis alami kepada generasi
muda.

