Takalar, 7 Januari 2023 – Program Studi Farmasi UIN Alauddin Makassar mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Pembuatan Produk Thibbun Nabawi menjadi Produk Makanan dan Minuman yang dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2023 di Pondok Pesantren Mahyajatulqurra, Kabupaten Takalar. Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu apt. Surya Ningsi sebagai Ketua Program Studi Farmasi UIN Alauddin Makassar dan bertujuan untuk mengenalkan manfaat bahan-bahan alami dari Thibbun Nabawi (Pengobatan Nabi) yang dapat dijadikan produk makanan dan minuman yang sehat.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu apt. Surya Ningsi yang
menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kepada
masyarakat, khususnya warga Pondok Pesantren Mahyajatulqurra, tentang manfaat
tanaman obat tradisional yang telah dikenal dalam pengobatan Nabi Muhammad SAW.
“Thibbun Nabawi memiliki banyak potensi sebagai bahan alami yang bermanfaat
untuk kesehatan. Dengan mengolahnya menjadi produk makanan dan minuman, kita
bisa memanfaatkan kekayaan herbal ini secara praktis dan mudah diakses,” ujar
Ibu Surya Ningsi.
Selanjutnya, Ibu Surya memimpin workshop pembuatan produk
makanan dan minuman yang berbahan dasar tanaman obat Thibbun Nabawi. Para
peserta, yang sebagian besar adalah santri dan pengurus Pondok Pesantren
Mahyajatulqurra, diajak untuk mempraktikkan pembuatan produk seperti minuman
madu kurma, jamu kunyit, dan teh habbatussauda. Kegiatan ini bertujuan agar
peserta bisa mengolah bahan-bahan alami tersebut menjadi produk yang mudah
dikonsumsi sehari-hari.
Pada sesi praktek, peserta terlihat sangat antusias dalam
mengikuti setiap tahapan pembuatan produk. Mereka diberikan panduan tentang
cara memilih bahan yang berkualitas, takaran yang tepat, serta cara mengolah
bahan herbal tersebut agar khasiatnya tetap terjaga. Ibu Surya Ningsi juga
mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dalam proses pembuatan produk,
serta pentingnya memerhatikan kandungan gizi agar produk yang dihasilkan
bermanfaat secara maksimal.
Kegiatan ini diikuti dengan diskusi mengenai potensi produk
olahan Thibbun Nabawi yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pesantren atau
masyarakat sekitar sebagai produk kesehatan alami. Ibu Surya Ningsi juga
memberikan pemahaman tentang pentingnya pengemasan yang baik agar produk tetap
terjaga kualitasnya dan dapat lebih mudah dipasarkan. “Dengan pemahaman yang
baik tentang pengolahan produk yang berbahan dasar herbal, pesantren dan
masyarakat dapat mengembangkan potensi bisnis yang bermanfaat bagi kesehatan
serta perekonomian mereka,” jelas Ibu Surya Ningsi.
Selain itu, peserta juga diberikan informasi tentang cara
pemanfaatan produk tersebut dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari
pola hidup sehat. Mereka diingatkan untuk selalu memperhatikan dosis penggunaan
produk makanan dan minuman herbal agar aman dan efektif dalam mendukung
kesehatan tubuh.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari pihak Pondok
Pesantren Mahyajatulqurra. Para peserta merasa sangat terbantu dengan
pengetahuan yang diberikan, terutama dalam hal pengolahan bahan herbal yang
mudah didapat di sekitar mereka. Dengan kegiatan ini, mereka berharap dapat
mengimplementasikan ilmu yang didapatkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan mereka.
Sebagai penutupan, Ibu Surya Ningsi mengungkapkan harapannya
agar kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk lebih mengenalkan pengobatan
alami Thibbun Nabawi kepada masyarakat luas, khususnya di wilayah Takalar.
“Semoga apa yang kita pelajari bersama hari ini bisa menjadi manfaat bagi
masyarakat dalam menjaga kesehatan dengan cara yang alami dan mudah diakses,”
pungkas Ibu Surya.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari pengabdian Program
Studi Farmasi UIN Alauddin Makassar dalam memberikan kontribusi kepada
masyarakat melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus
memperkenalkan produk herbal yang berbasis pada pengobatan Nabi Muhammad SAW.

