Makassar, 16 April 2022 – Program Studi Farmasi UIN Alauddin Makassar menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Identifikasi Bahan Tambahan Pangan Berbahaya yang dilaksanakan di MAN 2 (Model) Makassar pada tanggal 16 April 2022. Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu apt. Surya Ningsi, Ketua Program Studi Farmasi, dan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya mengenali bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ibu apt. Surya Ningsi
yang menjelaskan bahwa bahan tambahan pangan (BTP) banyak digunakan dalam
produk makanan sehari-hari. Namun, tidak semua bahan tersebut aman untuk
dikonsumsi, karena beberapa dapat membahayakan kesehatan jika digunakan secara
berlebihan. "Penting bagi kita untuk mengetahui jenis bahan tambahan
pangan yang digunakan dalam makanan dan minuman, serta dampaknya terhadap
kesehatan tubuh. Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kesadaran
masyarakat, khususnya para siswa, untuk lebih cermat dalam memilih produk
makanan," ujar Ibu Surya Ningsi dalam sambutannya.
Penyuluhan mengenai identifikasi bahan tambahan pangan
berbahaya ini meliputi pemaparan tentang berbagai jenis BTP yang sering
ditemukan dalam makanan dan minuman, seperti pewarna makanan, pengawet, pemanis
buatan, dan penguat rasa. Ibu Surya Ningsi menjelaskan bagaimana cara membaca
label pada kemasan produk untuk mengidentifikasi bahan tambahan pangan yang
digunakan, serta bagaimana cara menghindari konsumsi bahan-bahan berbahaya.
Siswa MAN 2 (Model) Makassar yang hadir dalam kegiatan ini
terlihat antusias mendengarkan penjelasan tentang bahan-bahan kimia yang sering
digunakan dalam produk makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Mereka
diberikan informasi mengenai efek samping dari konsumsi bahan tambahan pangan
yang berbahaya, seperti gangguan pencernaan, alergi, hingga risiko kanker. Ibu
Surya Ningsi juga menekankan pentingnya memilih makanan yang aman, sehat, dan
alami, serta memahami informasi yang tertera pada kemasan produk.
Selama sesi penyuluhan, peserta diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang bahan tambahan pangan yang sering mereka temui, serta cara
untuk mengenali makanan yang mengandung bahan berbahaya. Selain itu, Ibu Surya
Ningsi bersama tim juga memberikan tips dan alternatif bahan alami yang dapat
digunakan untuk menggantikan bahan tambahan pangan yang berisiko bagi
kesehatan, seperti penggunaan rempah-rempah alami sebagai pewarna atau pengawet
makanan.
Acara ini juga dilengkapi dengan kegiatan interaktif, di
mana peserta diajak untuk menganalisis kemasan produk makanan yang mereka bawa,
dan bersama-sama memeriksa label untuk mengidentifikasi bahan-bahan yang
terkandung di dalamnya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa dalam
berpikir kritis saat memilih produk makanan, serta meningkatkan kesadaran
mereka terhadap pentingnya menjaga pola makan yang sehat.
Ibu apt. Surya Ningsi berharap kegiatan ini dapat memberikan
dampak positif, terutama dalam membentuk pola pikir yang lebih cermat dan sadar
akan konsumsi makanan yang aman dan sehat. "Kami berharap para siswa yang
mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka,
dengan lebih selektif dalam memilih makanan dan memberikan informasi yang
bermanfaat kepada keluarga dan teman-teman mereka," tambahnya.
Acara ini ditutup dengan doa bersama, agar informasi yang
telah diberikan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan masyarakat, khususnya bagi siswa MAN 2 (Model) Makassar. Dengan tema Identifikasi
Bahan Tambahan Pangan Berbahaya, kegiatan ini berhasil memberikan
kontribusi penting dalam edukasi mengenai pangan yang aman untuk dikonsumsi,
serta pentingnya kesadaran akan bahan tambahan pangan yang berisiko bagi
kesehatan.

