Pengabdian kepada Masyarakat: Identifikasi Bahan Tambahan Pangan Berbahaya oleh Program Studi Farmasi UIN Alauddin Makassar

  • 16 April 2022
  • 10:31 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, 16 April 2022 – Program Studi Farmasi UIN Alauddin Makassar menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Identifikasi Bahan Tambahan Pangan Berbahaya yang dilaksanakan di MAN 2 (Model) Makassar pada tanggal 16 April 2022. Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu apt. Surya Ningsi, Ketua Program Studi Farmasi, dan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya mengenali bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ibu apt. Surya Ningsi yang menjelaskan bahwa bahan tambahan pangan (BTP) banyak digunakan dalam produk makanan sehari-hari. Namun, tidak semua bahan tersebut aman untuk dikonsumsi, karena beberapa dapat membahayakan kesehatan jika digunakan secara berlebihan. "Penting bagi kita untuk mengetahui jenis bahan tambahan pangan yang digunakan dalam makanan dan minuman, serta dampaknya terhadap kesehatan tubuh. Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para siswa, untuk lebih cermat dalam memilih produk makanan," ujar Ibu Surya Ningsi dalam sambutannya.

Penyuluhan mengenai identifikasi bahan tambahan pangan berbahaya ini meliputi pemaparan tentang berbagai jenis BTP yang sering ditemukan dalam makanan dan minuman, seperti pewarna makanan, pengawet, pemanis buatan, dan penguat rasa. Ibu Surya Ningsi menjelaskan bagaimana cara membaca label pada kemasan produk untuk mengidentifikasi bahan tambahan pangan yang digunakan, serta bagaimana cara menghindari konsumsi bahan-bahan berbahaya.

Siswa MAN 2 (Model) Makassar yang hadir dalam kegiatan ini terlihat antusias mendengarkan penjelasan tentang bahan-bahan kimia yang sering digunakan dalam produk makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Mereka diberikan informasi mengenai efek samping dari konsumsi bahan tambahan pangan yang berbahaya, seperti gangguan pencernaan, alergi, hingga risiko kanker. Ibu Surya Ningsi juga menekankan pentingnya memilih makanan yang aman, sehat, dan alami, serta memahami informasi yang tertera pada kemasan produk.

Selama sesi penyuluhan, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya tentang bahan tambahan pangan yang sering mereka temui, serta cara untuk mengenali makanan yang mengandung bahan berbahaya. Selain itu, Ibu Surya Ningsi bersama tim juga memberikan tips dan alternatif bahan alami yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan tambahan pangan yang berisiko bagi kesehatan, seperti penggunaan rempah-rempah alami sebagai pewarna atau pengawet makanan.

Acara ini juga dilengkapi dengan kegiatan interaktif, di mana peserta diajak untuk menganalisis kemasan produk makanan yang mereka bawa, dan bersama-sama memeriksa label untuk mengidentifikasi bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa dalam berpikir kritis saat memilih produk makanan, serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya menjaga pola makan yang sehat.

Ibu apt. Surya Ningsi berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif, terutama dalam membentuk pola pikir yang lebih cermat dan sadar akan konsumsi makanan yang aman dan sehat. "Kami berharap para siswa yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, dengan lebih selektif dalam memilih makanan dan memberikan informasi yang bermanfaat kepada keluarga dan teman-teman mereka," tambahnya.

Acara ini ditutup dengan doa bersama, agar informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, khususnya bagi siswa MAN 2 (Model) Makassar. Dengan tema Identifikasi Bahan Tambahan Pangan Berbahaya, kegiatan ini berhasil memberikan kontribusi penting dalam edukasi mengenai pangan yang aman untuk dikonsumsi, serta pentingnya kesadaran akan bahan tambahan pangan yang berisiko bagi kesehatan.