Takalar, 15 Oktober 2022 – Program Studi Farmasi UIN
Alauddin Makassar menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Swamedikasi
Obat Tradisional di Pondok Pesantren Mahyajatulqurra, Kabupaten Takalar.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu apt. Surya Ningsi, Ketua Program Studi Farmasi
UIN Alauddin Makassar, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang penggunaan obat tradisional yang aman dan efektif dalam praktik
swamedikasi.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ibu apt. Surya
Ningsi, yang menyampaikan bahwa pengobatan tradisional merupakan bagian dari
warisan budaya yang kaya dan penting untuk dipahami dengan bijak. "Obat
tradisional, jika digunakan dengan benar, dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kesehatan. Namun, kita perlu memahami bagaimana cara yang tepat dalam
menggunakan obat tradisional agar hasilnya maksimal dan aman," ujar Ibu
Surya Ningsi dalam sambutannya.
Penyuluhan yang disampaikan dalam acara ini berfokus pada
pentingnya pengetahuan dalam melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri
menggunakan obat tradisional. Para peserta diberikan informasi tentang berbagai
jenis tanaman obat yang dapat digunakan untuk pengobatan sehari-hari, serta
cara mengolah dan mengonsumsinya dengan tepat. Selain itu, peserta juga
diberikan pengetahuan mengenai tanda-tanda kondisi yang memerlukan perhatian
medis lebih lanjut dan kapan sebaiknya menggunakan obat tradisional serta kapan
harus berkonsultasi dengan tenaga medis.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta Pondok Pesantren
Mahyajatulqurra yang terdiri dari santri dan pengasuh pondok terlihat antusias
mengikuti penyuluhan. Mereka sangat tertarik untuk mengetahui lebih dalam
mengenai bahan-bahan alami yang bisa ditemukan di sekitar mereka dan cara
memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan. Ibu apt. Surya Ningsi bersama tim juga
mempraktikkan cara pembuatan ramuan herbal yang mudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh,
mengatasi batuk, dan meredakan nyeri.
Selama kegiatan berlangsung, peserta juga diajak untuk
berdiskusi tentang berbagai manfaat obat tradisional yang telah digunakan
secara turun-temurun, serta potensi efek samping yang harus diwaspadai jika
tidak digunakan dengan bijaksana. Para peserta tampak sangat antusias
memberikan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka dalam menggunakan obat
tradisional, yang membuat suasana semakin interaktif dan penuh semangat.
Melalui kegiatan ini, Program Studi Farmasi UIN Alauddin
Makassar berharap dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berguna
bagi masyarakat, khususnya di Pondok Pesantren Mahyajatulqurra, agar mereka
dapat lebih bijak dalam menggunakan obat tradisional sebagai upaya swamedikasi.
Penggunaan obat tradisional yang tepat dapat menjadi alternatif yang efektif
dan aman untuk menjaga kesehatan, terutama di daerah yang jauh dari fasilitas
kesehatan modern.
Ibu apt. Surya Ningsi menambahkan bahwa kegiatan ini
merupakan bagian dari komitmen Program Studi Farmasi untuk mengedukasi
masyarakat mengenai pentingnya memahami ilmu farmasi dalam konteks yang lebih
luas, termasuk dalam pengobatan tradisional. "Kegiatan ini bukan hanya
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang obat tradisional, tetapi juga
untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang
aman dan tepat," ujarnya.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama untuk kesehatan dan
keselamatan bagi semua peserta dan masyarakat Pondok Pesantren Mahyajatulqurra.
Dengan tema Swamedikasi Obat Tradisional, kegiatan ini berhasil
memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
penggunaan obat tradisional yang aman dan bermanfaat.

